Paleoantropologi (lihat selanjutnya di sini dan di sini) mempelajari sisa rangka manusia yang sudah
menjadi fosil. Fosil adalah sisa, jejak, atau bekas mahluk hidup (manusia,
hewan, tumbuhan) yang hidup di masa lalu dan telah terawetkan secara alamiah di
dalam batuan. Sisa-sisa rangka yang sudah memfosil merupakan bukti fisik
langsung pendahulu umat manusia. Paleoantropologi juga mempelajari fosil
primata lain, seperti kera, monyet dan prosimian (lihat perbedaannya), yang
mencakup rentang waktu 65 juta tahun yang lalu (lihat skala waktu geologi di sini dan di sini).
Fosil-fosil awal ini dapat memberi petunjuk kepada kita tentang bagaimana, di
mana, dan mengapa hominin berevolusi hingga jutaan tahun
kemudian.
Penelitian paleoantropologi biasanya berawal di lapangan,
kemudian dilanjutkan di museum dan laboratorium. Di lapangan fosil umumnya
ditemukan di lapisan batuan sedimen (pasir, lempung, konglomerat, atau breksi).
Lihat tautan tentang batuan sedimen.
Tautan penting;
Sumber: Stanford et al., 2006 Biological Anthropology: The Natural History of Humankind, Pearson
Education Inc., Hew Jersey.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar