Beranda

Sabtu, 05 Mei 2012

Antropologi gigi


Antropologi gigi merupakan kajian atas gigi-geligi manusia yang didapat dari cetakan gigi-geligi manusia hidup atau dari tengkorak yang terdapat pada tinggalan arkeologis dan koleksi fosil. Di dalamnya termasuk mempelajari pertumbuhan gigi, teori tentang asal-muasal gigi, gigi-geligi primata, dan variasi populasi. 

Antropologi gigi berguna untuk: 
1.  melacak hubungan filogenetik dan kecenderungan perubahan ukuran, bentuk dan jumlah gigi (variasi mahkota gigi dan morfologi gigi).
2.  mendapatkan  petunjuk tentang perilaku diet dan budaya (keausan mahkota gigi dan patologi gigi).
3.  memperkirakan penyakit dan tekanan diet.
4.  merekonstruksi kondisi sosial budaya sebuah masyarakat (modifikasi gigi).
5.  memberi data untuk identifikasi kasus-kasus forensik (bekas gigitan, pola khas oklusi dan keausan, gigi hilang dan ditambal )
6.  pembuktian penting bagi sistematika dan penentuan hubungan biologis antarindividu/ antarkelompok (anatomi perbandingan gigi).
7.  mempelajari dimorfisme seksual (diameter mahkota gigi: pada manusia modern terdapat perbedaan 10%   untuk tinggi mahkota, 20% untuk beratnya. Pada populasi sekarang  dimorfi seksual terbesar terdapat pada caninus bawah, yaitu hingga 7,3%).

Tautan penting:

Buku: Irish, J.D. and Nelson, G.C., Technique and Application in Dental Anthropology

Tidak ada komentar:

Posting Komentar