Antropologi gigi merupakan kajian atas
gigi-geligi manusia yang didapat dari cetakan gigi-geligi manusia hidup atau dari
tengkorak yang terdapat pada tinggalan arkeologis dan koleksi fosil. Di dalamnya termasuk
mempelajari pertumbuhan gigi, teori tentang asal-muasal gigi, gigi-geligi
primata, dan variasi populasi.
Antropologi gigi berguna untuk:
1. melacak hubungan filogenetik dan
kecenderungan perubahan ukuran, bentuk dan jumlah gigi (variasi mahkota gigi dan morfologi gigi).
2. mendapatkan petunjuk tentang perilaku diet dan budaya (keausan mahkota gigi dan patologi gigi).
3. memperkirakan penyakit dan tekanan diet.
4. merekonstruksi kondisi sosial budaya sebuah
masyarakat (modifikasi gigi).
5. memberi data untuk
identifikasi kasus-kasus forensik (bekas gigitan, pola khas oklusi dan keausan, gigi
hilang dan ditambal )
6. pembuktian penting bagi sistematika dan penentuan
hubungan biologis antarindividu/ antarkelompok (anatomi perbandingan gigi).
7. mempelajari dimorfisme
seksual (diameter mahkota gigi: pada manusia modern
terdapat perbedaan 10% untuk tinggi mahkota, 20% untuk beratnya. Pada populasi
sekarang dimorfi seksual terbesar
terdapat pada caninus bawah, yaitu hingga 7,3%).
Tautan penting:
Buku: Irish, J.D. and Nelson, G.C., Technique and Application in Dental Anthropology
Tidak ada komentar:
Posting Komentar