Beranda

Sabtu, 28 April 2012

Paleoantropologi


Paleoantropologi (lihat selanjutnya di sini dan di sini) mempelajari sisa rangka manusia yang sudah menjadi fosil. Fosil adalah sisa, jejak, atau bekas mahluk hidup (manusia, hewan, tumbuhan) yang hidup di masa lalu dan telah terawetkan secara alamiah di dalam batuan. Sisa-sisa rangka yang sudah memfosil merupakan bukti fisik langsung pendahulu umat manusia. Paleoantropologi juga mempelajari fosil primata lain, seperti kera, monyet dan prosimian (lihat perbedaannya), yang mencakup rentang waktu 65 juta tahun yang lalu (lihat skala waktu geologi di sini dan di sini). Fosil-fosil awal ini dapat memberi petunjuk kepada kita tentang bagaimana, di mana, dan mengapa hominin  berevolusi hingga jutaan tahun kemudian.

Penelitian paleoantropologi biasanya berawal di lapangan, kemudian dilanjutkan di museum dan laboratorium. Di lapangan fosil umumnya ditemukan di lapisan batuan sedimen (pasir, lempung, konglomerat, atau breksi). Lihat tautan tentang batuan sedimen.

Tautan penting;

Sumber: Stanford et al., 2006 Biological Anthropology: The Natural History of Humankind, Pearson Education Inc., Hew Jersey.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar