Beranda

Selasa, 22 Mei 2012

Ergonomi: aplikasi antropometri di lingkungan kerja


Ergonomi (b. Yunani, ergo = kerja, nomos = hukum, aturan) adalah ilmu yang mempelajari manusia ketika mereka menggunakan berbagai peralatan dan perkakas tertentu di lingkungan kerja tertentu (Bery, 2008). Asosiasi Ergonomi Internasional (International Ergonomics Association) mendefinisikan ergonomi sebagai berikut:

Ergonomi adalah studi tentang aspek anatomis, fisiologis, dan psikologis manusia di lingkungan kerja. Ergonomi menyangkut optimalisasi efisiensi, kesehatan, keamanan, dan kenyamanan ketika orang sedang bekerja, berada di rumah, maupun bermain. Secara umum, ergonomi membutuhkan sistem yang di dalamnya terjadi interaksi antara manusia dengan mesin dan lingkungan, dan bertujuan menyesuaikan pekerjaan dengan manusia (Norton & Olds, 1996). 

Dalam beberapa literatur, sering dijumpai istilah human factor engineering dan istilah ini dipakai dalam pengertian ergonomi, namun beberapa ahli ada yang dengan tegas membedakan kedua hal tersebut: human factor engineering menekankan pada karakteristik psikologis (kognitif), sedangkan ergonomi lebih pada aspek fisiologis manusia (idem).

Ergonomi dibutuhkan untuk merancang tempat kerja (workplace), proses dan produk yang dapat digunakan oleh manusia agar mereka dapat bekerja dengan mudah, efisien, dan aman. Dengan demikian, manusia sebagai pengguna menjadi pusat seluruh aktivitas perancangan/desain peralatan kerja. Ruang kerja yang dirancang secara ergonomis memungkinkan orang yang paling tinggi dapat duduk dengan nyaman tanpa terganggu ruang geraknya, dan orang yang paling pendek dapat menjangkau peralatan kerjanya dengan nyaman dan aman. Berbagai jenis pekerjaan membutuhkan rancangan ruang kerja yang beragam pula. Rancangan ruang dan perlatan kerja untuk pekerja pabrik yang bertugas memberi label pada botol produk tentu berbeda dengan rancangan kerja untuk pekerja yang bertugas mengangkut barang dari satu titik ke titik lain (baik vertikal maupun horisontal). Ruang kokpit pesawat terbang lain pula, demikian seterusnya. Standarisasi ergonomi bukan mengacu pada ukuran rata-rata orang, melainkan mengambil yang tertinggi dan terendah, dan untuk itu diperlukan data antropometri.

Antropometri dalam ergonomi
Antropometri digunakan untuk mengetahui hubungan berbagai dimensi badan seperti panjang lengan dan tinggi badan.  Hubungan in dapat digunakan untuk merancang atau mengevaluasi produk. Penerapan antropometri secara sistematik dapat meminimalkan penyesuain-penyesuaian yang harus dilakukan manusia dengan situasi kerja yang tidak mengenakkan sehingga dengan demikian dapat mengurangi tekanan terhadap otot dan rangka (musculoskeletal stress) pada badan. Antropometri memungkinkan kita mengembangkan persyaratan standar dan spesifik yang dapat dijadikan dasar untuk mengevaluasi produk, mesin, perkakas serta peralatan dan  memastikan bahwa semua itu dapat mendukung populasi pemakainya (Roebuck, Kroemer & Thompson, 1975).

Antropometri dalam rancangan tempat kerja (workplace design)
Tempat kerja (workplace) adalah ruang tempat kita melakukan dan menyelesaikan pekerjaan tertentu. Pekerjaan-pekerjaan sederhana seperti menulis atau mengetik tetap membutuhkan kenyamanan bagi yang mengerjakannya. Rancangan meja tulis yang baik akan menyesuaikan dengan dimensi antropometris pemakainya sehingga ketika menulis si pemakai tidak perlu terlalu membungkuk (ini dapat mengarah pada kejang otot di sekitar leher dan bahu). Ruangan kerja yang kompleks sepert kokpit pesawat terbang tentu lebih rumit lagi rancangannya. Di kokpit pilot harus dapat menjangkau berbagai peralatan dan tombol dengan gerak badan terbatas. Itu sebabnya mengapa ada persyaratan tinggi badan minimal bagi seorang pilot.

Dengan demikian, untuk mendapatkan desain ruang kerja yang optimal maka kita harus memperhitungkan karakteristik antropometrik manusia dalam proses perancangannya. Selain itu faktor lingkungan seperti pencahayaan, tingkat kebisingan, getaran dan suhu juga tidak boleh diabaikan karena semua itu turut berpengaruh pada kenyamanan kerja.

Acuan:
1. Norton, Kevin & Olds, Tim (eds.), 1996 Anthropometrica, UNSW Press, Sydney.
2. Berry, C., 2008, A Guide to Ergonomics.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar